Kamis, 16 April 2009

TIPS BAGI ORANG-ORANG YANG “MANDUL”

TIPS BAGI ORANG-ORANG YANG “MANDUL”

Judul : Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup
Penulis : Gola Gong.
Penerbit : Maximalis.
Editor : Nurchasanah.
Tebal : 151 halaman
Harga : Rp. Rp.35.000

Sejak zaman dulu atau bahkan sekarang, cita-cita menjadi seorang penulis tidak sepopuler seperti cita-cita menjadi insinyur, dokter, ahli hokum, atau ekonom. Tapi anehnya, sampai kini masih banyak saja orang yang berminat untuk menulis buku. Padahal menulis (gagasan) itu perlu kaidah ketat dan tidak asal seperti saat seseorang berbicara. Menulis harus logis dan ada misi kebaikan, bukan sekedar mengejar royalty, karena dibalik teks tersirat pengalaman kaya penulis yang tercecer lagi tak semuanya bisa diceritakan teks. Tulisan akan dibaca dan kadang dipercaya lalu diterapkan pembacanya. Karenanya, menulis tidak boleh ambigu dan tak bernalar. Tapi bukan berarti kita jadi takut menulis. Sebaliknya, kita harus termotivasi untuk terus menulis, bukankah “ SAmpaikan walau satu ayat?”. YA, minimal, sekali seumur hiduplah kita melakukan dakwah bil qolam ini.
Setidaknya, demikianlah pesan yang ingin disampaikan oleh Gola Gong dalam bukunya “Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup” ini. Gola Gong sendiri diidentikkan dengan penulis fiksi handal negeri ini. Kebnyakan tema yng diusungnya adalah human interest yang tak lain dan tak bukan adalah hasil pengalamnnya berpetualang menjelajah bumi Indonesia dan beberapa Negara tetangga. Dengan segala keterbatasannya (Gola Gong pernah diamputasi tangannya sehingga sempat dipandang sebelah mata oleh banyak orang) penulis pernah melalung buana di berbagai media, baik media cetak maupun elektronik.

Buku ini adalah buku yang hebat dan penuh surprise. Sekilas, mungkin banyak dari kita yang mengira, bahwa buku ini hanyalah buku tentang kepenulisan, nyatanya tidak. Buku setebal 151 halaman ini juga banyak bertutur tentang edukasi keluarga, manajemen lembaga, motivasi, biografi, dan lain sebagainya. Membaca buku ini memotivasi kita untuk berani memulai dan terus menulis. Dada sampai terasa sesak, penuh dengan gairah dan semangat untuk bepergian, memanajemen, lalu menuangkannya dalam goresan-goresan kata sebagaimana yang pernah dilakukan Gola Gong. Teori-teori penulisan diselipkan secara berulang-ulang sehingga membuat pembaca tidak mudah lupa. Dengan bahasanya yang lugas, santai serta banyaknya contoh riil membuat buku ini tidak terkesan menggurui. Yang jelas, buku ini dapat menginspirasi para pembacanya untuk berani banyak berbuat, semisal membangun Rumah Dunia.
Tak ada salahnya saya merekomendasikan buku ini sebagai bacaan wajib bagi calon penulis. Karena menulis butuh kitab sakti sebagai pedomannya.Banyak kiat terjun di dunia kepenulisan dan resep menulis yang bisa didapat. Meski bukan resep jitu, karena resep jitu pintar menulis ada 3, yaitu Menulis, Menulis dan Menulis. Lalu, kenapa anda masih baca tulisan ini kalo mau jadi penulis? Ya nulis dong mulai sekarang!